Hari Jumat dan Selasa (14 dan 18 September 2018), Perpustakaan FT UGM menyelenggarakan workshop menulis cerpen bersama Asep Saeful Anwar, MA. Mas Asep, demikian biasa dipanggil, merupakan dosen di FIB UGM pada program studi sastra Indonesia. Selain itu, juga penulis sastra, mulai dari cerpen, novel, puisi.
Hari pertama kegiatan dimulai 15.30. Acara dibuka oleh Koordinator Perpustakaan FT UGM. Setelah memperkenalkan pemateri pada peserta, dilanjutkan paparan pemateri. Mas Asep menyampaikan tips dalam menulis cerpen. Mengingat pemateri juga merupakan seorang penulis sastra, tentunya menjadi modal berharga bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang sastra.
Dimulai dengan pertanyaan tentang cerpen, “apa itu cerpen?”. Berbaga jawaban muncul dari peserta: cerpen merupakan cerita dengan 1 gagasan atau konflik saja, cerita yang selesai dibaca sekali duduk, cerita dengan 6000 karakter, dan lainnya. Definisi dari masing-masing peserta tidak ada yang keliru. Justru peserta diminta membuat definisi sendiri dahulu tentang cerpen, proses berikutnya taat pada definisi yang dibuatnya tersebut.
Salah satu prinsip cerpen adalah ketika pembaca merasa apa yang diceritakan seolah nyata, itu semakin bagus. Penulis harus fokus pada pesan yang hendak disampaikan di cerpen.
***
Dalam menulis, tiap penulis memiliki cara berbeda dalam mencari mood atau semangat menulis. Sebenarnya bukan moodnya yang dicari, namun inspirasi. Mencari inspirasi dapat dilakukan dengan berbagai cara: dengan bergaul, lihat keadaan sekeliling, menggali pengalaman, membaca dan mendengar, meresapi karya seni, atau eksperimen.
Bergaul dilakukan dengan memperbanyak kenalan, mengajak diskusi; melihat sekeliling dilakukan dengan cara mengamati, dari pengamatan diharapkan akan muncul ide untuk ditulis. Menggali pengalaman merupakan proses menampilkan lagi pengalaman pribadi sebagai ide cerita. Meresapi karya seni, kemudian membayangkan proses karya itu terjadi atau mereka cerita dari karya tersebut. Eksperimen misalnya dengan mencoba menulis dengan menggabungkan beberapa kata benda yang tidak nyambung: batu, bantal, dan laptop.
Pembaca merasa tertarik pada cerpen melalui dua hal: ide dan cara bercerita. Ada tiga ide yang menarik untuk dituangkan dalam cerpen: alami, unik dan nakal. Unik dengan menangkap pengalaman sosial, alami dengan menggali pengalaman pribadi, nakal dengan mempertanyakan yang mapan.
Dalam menulis cerpen hendaknya tidak bertele-tele, bahkan terlalu detail. Misalnya dalam menjelaskan pakaian seorang tokoh, tidak dalam satu kalimat menjelaskan baju sampai sepatu. Namun bisa dicicil dengan memasukkan kondisi bajunya pada cerita di paragrap pertama, celana pada paragrap kedua, dan seterusnya. Demikian pula untuk menunjukkan tokoh yang sedang marah, misalnya, tidak dengan penjelasan “dia marah”. Namun dengan cerita atau peristiwa, yang pembaca akan tergiring bahwa tokoh sedang marah.
Awal dan akhir cerita sangat menentukan kesan bagi pembaca. Sementara lead/judul haruslah menawarkan hal yang baru. Akhir cerita bisa dibuat open, close, atau surprise ending.
Open berarti setiap pembaca dimungkinkan menafsirkan akhir cerita. Close berarti ada akhir yang ditentukan sendiri oleh si penulis. Akhir yang surprise merupakan tingkatan paling tinggi, namun juga paling sulit. Surprise ending ditentukan oleh penulis, namun memiliki unsur yang mengejutkan, tidak atau kecil kemungkinan ditebak oleh pembaca. Akhir cerita dibangun dari dari alur, latar, tokoh, dan sudut pandang. Mainkan salah satu (minimal) agar cerpen enak dibaca. Ketika pembaca terpengaruh bacaan, itu berarti cerpen dinilai bagus.
Dalam memainkan tokoh dalam cerpen bisa berubah karakter, namun buat alasan atau latar belakangnya. Jangan langsung berubah begitu saja
***
Workshop dilanjutkan pada hari kedua, Selasa 18 September 2018. Hari kedua diisi dengan review pada tugas di hari pertama. Ada 13 tugas yang terkumpul, dan kemudian di review satu per satu.
Tugas yang berhasil terkumpul tersebut yaitu:
No | Nama | NIM |
1 | Ratna Ywalitasanti | Tembi dan Pucang |
2 | Ani Rahayu | Siapa mereka? Darimana mereka? Siapa pencipta mereka??? |
3 | Muhammad Fikri Al Fattah | Membangun Adat |
4 | Mutiara Anggi Damayanti Nainggolan | Kanvas |
5 | Andy Subiyantoro | Belajar dari Marijon |
6 | Ivy Nur Arini | Foto Ibu |
7 | Mira Raudhotul Jannah | Karena “itu” |
8 | Mohammad Miftakhul Dwi Fianto | Denyut Cinta |
9 | Muhammad Muchibul Aman | Mawar cepat saji |
10 | Rizqona Faqihul Ilma | Komat-kamit mantera Mbah Salimin |
11 | Bagas Antiko Ridho Mohammad | Es Doger Pahit |
12 | Zyan Tharra Ardina | Abai |
13 | Muhammad Fadhli Ihsani | Kisah Dua Saudara |
Review yang dilakukan terkait beberapa hal. Mulai dari alur, narasi, pilihan kata, ide cerita, dan lainnya. Ada beberapa karya yang dianggap bagus dengan koreksi minor, namun ada pula yang perlu beberapa perbaikan oleh penulis.