KIAI SEMAR lenyap dari Karang Kedempel, alam berduka tetapi orang-orang tidak. Gareng bingung, Petruk hanya terseyum- seyum dalam rasa kehilangan. Bagong malah seenaknya bilang, ”Semar hilang? Hilanglah! Semar mampus ? Mampuslah!”
Emha Ainun Nadjib sengaja menjadikan tokoh yang sering di pakai sebagai cerita sosok yang punya kekuatan melebihi dewa tetapi sekaligus bersahaja layaknya jelata. Semar adalah Dewa Ismoyo, anaknya, Gareng dan Petruk adalah raja jin yang ditaklukan oleh Semar dan jadi bayangan dari Semar.
Buku Arus Bawah berlatar wayang punakawan yang sebenarnya tidak ada di cerita wayang versi India. Sekelompok punokawan ini hanya ada di cerita wayang versi Jawa. Menurut banyak cerita, Punokawan hanyalah karangan dari kanjeng Sunan Kalijaga sendiri. Keluarnya punakawan dalam wayang jawa hanya pada goro-goro saja, menurut mBah Nun, goro goro beber ketika chaos berada dipuncak nya, ketika problem dan isian konflik sedang terletak di bagian ketegangan yang paling rawan. Tetapi kunyuk-kunyuk itu tertawa-tawa: bukan untuk memupus problem-problem itu, melainkan justru untuk belajar bersikap dingin, lembut, dan gembira justru untuk memperoleh kesadaran yang paling jernih. (40)
Banyak pandangan atau filosofi yang di tulis dalam buku ini seperti “Tidak. Memangya siapa Kiai Semar itu? Kiai Semar adalah kamu, adalah kalian-kalian, adalah orang-orang Karang kedempel, interaksi nurani kalian”. (55).
“Kiai Semar itu rakyat kecil dan Dewa sekaligus, Semar adalah Dewa segala Dewa. Ia sesepuh semua Ismoyo itu, Dewa tertinggi. Di atasya hanya ada satu: yakni Sang Hyang Wenang itu sendiri.
Dan kamu tahu, Dewa tertinggi itu Rakyat biasa. Karena memang rakyatlah Dewa Tertingi. Batara Guru atau Hyang Manikmoyo, serta apalagi para Pamong dari Karang arus Kadempel, tak lebih dari petugas sejarah seperti juga Kiai Semar juga mengambil perannya untuk bertakhta di hati nurani rakyat”. (59)
Manusia yang diserahi tugas atau amanah untuk memimpin bukan berati dia lebih tinggi atau lebih berkuasa dari yang dipimpin. Antara yang memimpin dan yang dipimpin tersebut memiliki drajat yang sama atau setara. Semuanya saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Kamis 22 April 2020 (Apri Wibowo)