Emmy Yuniarti bersama Pebri dan Jong Tallo, di bawah bimbingan Prof. Bakti Setiawan melakukan penelitian tentang smart green open space. Dua tahun penelitian ini dilakukan, sebagaimana pernyaatan Emmy di jejaring sosialnya, “Karya ini adalah hasil kerja keras tim (selama) kurang lebih dua tahun mulai dari lapangan, diskusi, revisi, coba-coba akses publikasi dll. Sampai crowdfunding yang amat menyita perhatian”. Hasil penelitian terbit di Procedia, sebuah prosiding yang oleh Scimago dideteksi memiliki h-index 22.
Dari sisi jejaring, apa yang dilakukan Emmy dan kawan-kawannya ini patut dicontoh. Emmy dan Jong Tallo merupakan mahasiswa Teknik Arsitektur dan Perencanaan UGM, sedangkan Pebri Nurhayati, salah satu peneliti adalah mahasiswa Pendidikan Geografi dari UNY. Artinya, penelitian tidak hanya dilakukan dengan kolega dalam satu departemen saja, namun untuk memperkaya sudut pandang dan analisis, penelitian juga dilakukan bersama kolega dari berbagai disiplin ilmu.
Berikut abstrak dari penelitian tersebut.
Smart Green Open Space Outlook: Pattern Identification (Case Study: Yogyakarta City and Batu City)
Green open space is always a discourse in urbanization context. Research and policy sometimes couldn’t match each other because research typically has been done more advance and faster than policy implementation. On that condition, smart city is a paradigm to be considered as a tool to gain sustainability. This research identifies the environmental degradation on Green Open Space (GOS). This research was done by primary and secondary data collecting, social media, and interview along the process. The research takes two cities as locus Batu City in East Java and Yogyakarta City. This research put some sample in Japan and Taiwan as lesson learned. The result has shown that it needs more commitment from local government on providing green open space on both city and using campus as main role model. Furthermore, government should provide people with smart platform to report disobedience of land using so that real time updatecould be monitored.
Untuk mengakses artikel lengkap klik http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042816308114