Selalu sehat, tangkas, gesit, dan tentunya tetap punya semangat berapi-api di masa tua, menjadi harapan semua orang. Tetap bisa bekerja, atau paling tidak berkegiatan bersama keluarga atau tetangga, memandang anak-anak yang sudah mentas, ditambah menimang cucu kesayangan, menjadikan masa tua terasa begitu berharga. Namun, terkadang masa tua tidak seindah yang diharapkan.
Anak-anak berkarya di berbagai tempat, jauh dari tentangga, dengan kondisi kesehatan yang semakin menurun. Dengan kondisi demikian, bertahan hidup sendirian terasa sulit dan berat dilakukan. Pilihan hidup di panti jompo menjadi salah satu opsinya. Kehidupan di panti pun, penuh dinamika.
Diskusi ini akan menghadirkan Feriawan Agung Nugroho, seorang pekerja sosial yang mengabdikan diri pada simbah-simbah di panti wredha. Lewat akun Facebook (https://www.facebook.com/feriawan), Feri membagikan kisah kisah terkait para simbah. Ada kisah menggembirakan, ketika para simbah tertawa, akrab di antara mereka. Ada cerita sedih, ketika ada simbah yang terlantar di jalanan atau di rumahnya sebelum dijemput ke panti. Ada pula yang mengharukan, ketika ada simbah yang jatuh cinta di Panti Wredha.
Banyak aspek kemanusiaan (baca: manusiawi) di dunia para simbah. Hal ini, bagi kita yang masih muda harus dimaknai, didalami. Agar ketika menjadi simbah, kita tidak kaget dengan owah gingsiring jaman.
Diskusi dilaksanakan pada Kamis, 26 April 2018. Di Perpustakaan FT UGM, pukul 15.30 – 17.30 WIB.
Reservasi tempat bisa dilakukan di >>> ugm.id/masatua <<