Siapakah Guru Terbaik itu? Jawabannya adalah Alam Semesta. Mengapa demikian? Karena Alam Semestalah yang membuat fikiran manusia itu bekerja untuk menelaah Hukum Kausalitas. Realitas kehidupan saat ini membutuhkan penalaran yang logis untuk memecahkan persoalan-persoalan kehidupan yang semakin kompleks. Sebagai orang dewasa kita harus bisa memberikan contoh keteladanan bagi generasi sekarang, untuk melanjutkan estafet sebagai Khalifah di muka bumi. Perubahan tatanan kehidupaan saat ini bergerak dengan sangat cepat. Dinamika perubahan harus diimbangi dengan kekuatan ataupun daya juang untuk bertahan pada kondisi yang tidak stabil.
Bagaimana cara orang dewasa mendidik generasi muda saat ini? Kita bisa mengambil contoh dengan buah Strawberry. Buah Strawberry itu sangat menarik warnanya, unik bentuknya, mahal harganya, dan disukai banyak orang. Namun dibalik kecantikan buah Strawberry, ada satu keadaan yang sangat mengecewakan bagi banyak orang. Buah Strawberry adalah buah yang sangat rapuh dan mudah terluka ataupun terkoyak. Nah kita tahu generasi anak-anak masa kini memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih hebat dari pada generasi sebelumnya. Karena mereka terlahir ketika perkembangan teknologi digital dan arus informasi berkembang pesat. Namun ketika mereka dihadapkan dengan suatu permasalahan mereka mudah menyerah dengan keadaan. Daya juang untuk bertahan pada posisi yang tidak nyaman belum mereka kuasai, sehingga mereka bisa diibaratkan seperti buah Strawberry mudah terluka.
Dalam buku ini dijelaskan bahwa untuk mencetak generasi yang tangguh, yang mempunyai daya juang bermental baja, maka kita harus bisa merubah mindset Passanger menjadi Driver. Dari mental ketergantungan berubah menjadi mental kemandirian. Proses merasakan jatuh bangun untuk bertahan pada kondisi yang tidak nyaman adalah fase pembentukan mentalitas seseorang. Apapun hasilnya usaha kita, gagal ataupun berhasil itu merupakan jerih payah yang sudah kita lakukan. Kondisi yang kita rasakan pada saat proses penempaan diri adalah merupakan Guru Terbaik sepanjang hayat kita.
Latihlah mulai dari sekarang anak-anak kita untuk terbiasa mengerjakan dan menyelesaikan persoalannya seniri. Kita sebagai orang dewasa hanya berperan untuk mendampingi dan mengevaluasi kemajuan yang ada pada diri mereka. Karena sifat bergantung pada orang lain akan membentuk karakter anak menjadi tidak mandiri, bermental passanger, dan tidak berpikir kreatif. Semua bisa diperoleh dengan cara instan, akhirnya ketika dihadapkan pada suatu persoalan dalam kehidupannya langsung menyerah.
Buku Strawberry Generation Mengubah Generasi Rapuh Menjadi Generasi Tangguh sangat cocok untuk bacaan dalam keluarga. Orang Tua dan anak-anak kita bisa belajar mengambil intisari dari buku tersebut sebagai acuan untuk mengevaluasi. Apakah kita selama menjadi Orang Tua sudah tepat dalam mendidik anak-anak kita untuk menjadi generasi yang tangguh? Ulasan dalam buku ini sangat enak untuk dibaca oleh siapapun. Mudah dipahami, dan dimengerti, serta ringkas penjelasaannya. Anak-anak sangat disarankan untuk membaca buku ini agar bisa menata masa depannya mulai dari sekarang. (Isnaini Syamsiati)