Tanaman hias membutuhkan pupuk untuk berkembang. Pupuk ibarat makanan pada manusia. Di dalamnya terdapat unsur hara mikro yang mutlak dibutuhkan tanaman. Saat ini pupuk dijual di pasaran dengan beraneka merk. Bentuk dan warna berdasarkan bahannya. Ada dua jenis pupuk yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Tanaman hias tumbuh di tanah lapisan paling atas (top soil) wajar saja bila kondisinya subur karena top soil mengandung unsur hara yang berasal dari hasil dekomposisi dedaunan dan kotoran binatang.
Sementara kondisi tanaman hias di rumah tentu saja berbeda, karena semua kebutuhan hidupnya di atur oleh kita. Termasuk pemberian pupuk pertumbuhan tanaman tidak akan optimal bila tanaman hanya mengandalkan unsur hara yang berada di dalam media tanam terutama tanaman yang menggunakan media tanam non tanah. Bagaimana tanaman hias bisa hidup subur dan sehat dengan daun mulus bila tidak mendapat pupuk yang memadai. Rasanya ironis sekali bila selama hidupnya tanaman sama sekali tidak mendapatkan pupuk tanpa pemberian pupuk.
Tanaman mengalamai defisiensi unsur hara sehingga kondisinya merana dan mati. Bagi tanaman, unsur hara yang terkadung di dalam pupuk dapat memberikan banyak hal, seperti bahan utama metabolisme melangsungkan pertumbuhan dan perkembangan. Unsur hara itu dapat diperoleh dari berbagai sumber bahan, baik yang organik (kompos) maupun anoganik (pupuk kimia).
Saat ini, pupuk banyak dibutuhkan oleh tanaman hias karena kandungan unsur haranya lengkap dan praktis. Dalam pemakaian ada dua jenis pupuk yang beredar di pasaran, yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk diaplikaskan dengan cara di taburkan di sekitar akar untuk kemudian ditranslokasikan ke jaringan daun sebagai unsur utama dalam proses fotosintesis. Sementara pupuk daun diaplikasikan dengan disemprot kepermukaan daun sampai basah termasuk pula ke media tanamannya. Pupuk daun tersebut sebagaian di serap melalui lapisan kulit terluar daun (epidermis), sebagian lain diserap akar. Semua unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman terdapat dalam pupuk. Awalnya pupuk yang beredar hanya mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) namun sejalan juga membutuhkan unsur unsur lain. Unsur tersebut dikenal dengan istilah unsur hara mikro seperti besi (Fe), baron (Bo), magnesium (Mg), mangan(Mn), dan klarida(C1).
(Suparjiyono 15 Juni 2020)