Tomat tergolong tanaman semusim, yang berarti tanaman berumur pendek yang hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati. Dalam pembudidayaannya tanaman tomat dapat dijalarkan pada turus bambu atau kayu sehingga dapat tumbuh vertikal. Organ-organ penting tanaman tomat meliputi bagian akar, batang, daun, bunga, dan juga buah.
Sekarang ini banyak ditemukan jenis ataupun varietas baru tanaman tomat. Perbedaan dalam varietas ini dapat ditemukan atau dilihat dari bentuk buah, ukuran atau berat buahnya, ketebalan daging buahnya, kandungan airnya, kandungan gulanya, ketahanan terhadap penyakit, daya adaptasinya terhadap lingkungan, dan daya produktivitasnya. Diantara varietas-varietas unggul dan mempunyai nilai ekonomi tinggi dipasaran adalah jenis varietas Golden Pearl, Varietas Season Red, Varietas Lovely Red, Varietas Fortune, Varietas Farmers 209, Varietas Farmers 301, Varietas Kingkong, Varietas New Wonder No.4, Varietas Ratna, Varietas Moneymaker, dan Varietas Kada. Adapun hasil persilangan yang dilakukan di dalam negeri, yaitu Varietas Mutiara.
Kandungan yang ada dalam tanaman tomat adalah vitamin dan juga mineral, serta zat pembangun jaringan tubuh manusia dan zat yang dapat meningkatkan energi untuk bergerak, berpikir, dan lainnya. Zat tersebut ialah karbohidrat, protein, lemak, dan kalori. Sebagai vitamin tomat baik untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit seperti sariawan, xeropthalmia, beri-beri, radang syaraf dan masih banyak yang lainnya. Sebagai sumber mineral tomat bermanfaat untuk pembentukan tulang dan gigi. Zat besi yang terkandung dalam tomat berfungsi untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Sedangkan serat yang terkandung dalam tomat berfungsi untuk memperlancar proses pencernaan. Selain itu, tomat juga mengandung zat potasium yang bermanfaat untuk menurunkan gejala tekanan darah tinggi.
Terlepas dari hal tersebut, di antara syarat pertumbuhan tanaman tomat ialah letak geografis tanah/ketinggian tempat. Letak geografis sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karena berkaitan langsung dengan keadaan iklim setempat, seperti suhu udara, curah hujan, kelembaban udara, dan penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan tanaman untuk hidupnya. Yang kedua terdapat Topografi tanah atau derajat kemiringan tanah, yang juga merupakan faktor pembatas yang berpengaruh terhadap Budi daya tanaman tomat secara organik. Pada dasarnya tanaman tomat dapat ditanam pada berbagai keadaan topografi, asalkan derajat kemiringan tanahnya tidak melebihi 30%. Sebab derajat kemiringan tanah di atas 30% merupakan faktor penghambat untuk Budi daya tanaman tomat secara organik. Yang ketiga ada Sifat fisika, kimia, dan biologi tanah.
Sifat fisika tanah yang baik untuk penanaman tomat secara organik adalah yang bertekstur lempung ringan atau lempung berdebu. Sifat kimia tanah juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Sifat kimia yang sangat berpengaruh tersebut adalah derajat keasaman tanah dan keadaan salinitas dalam tanah. Sifat biologi tanah sangat dipengaruhi oleh sifat fisika tanah dan sifat kimia tanah. Sifat biologi tanah yang baik dapat membantu tersedianya unsur-unsur hara, membantu melarutkan unsur-unsur hara yang tidak larut, dan dapat menyimpan kelebihan unsur hara. Yang keempat adalah Suhu dan kelembaban udara. Suhu rata-rata harian yang optimal untuk pertumbuhan tanaman tomat berkisar antara 18°C – 25°C pada siang hari dan 10°C – 20°C pada malam hari. Kelembaban udara yang tinggi juga merupakan faktor penghambat pertumbuhan tanaman akibat banyaknya gangguan hama dan penyakit. Namun, jika kelembaban udaranya rendah, proses pembentukan buah menjadi terhambat.
Yang kelima terdapat Penyinaran matahari. Kebutuhan cahaya matahari sebagai sumber energi fotosintesis juga tergantung pada lamanya penyinaran. Untuk mendapatkan hasil yang baik, tanaman tomat memerlukan penyinaran cahaya matahari sepanjang hari di tempat yang terbuka sekitar 8 jam per hari. Dan yang terakhir adalah curah hujan. Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 750mm-1250mm per tahun.
Suparjiyono, 18 Oktober 2020