Selasa (4/12), di Perpustakaan FT UGM diselenggarakan diskusi bertajuk “English for Academic Writing”. Diskusi ini diampu oleh Siti Nurleily Marliana, Ph.D., dosen di Fakultas Biologi UGM, dan juga pengelola jurnal IJBiotech yang telah terindeks Scopus. Selain itu ada pula Alex, seorang editor profesional yang sudah 9 tahun akrab dengan Bahasa Inggris orang Indonesia.
Mengawali paparannya, Alex menyampaikan bahwa tidak ada keajaiban dalam belajar Bahasa Inggris. Peningkatan kemampuan membutuhkan waktu, dan workshop merupakan alat bukan sebuah solusi. Khususnya sebagai seorang penulis, tidak boleh menganggap pembaca itu sebagai “mind readers’. Pembaca menafsirkan teks, maka teks yang ditulis harus jelas. Pada proses inilah penulis membutuhkan editor, bukan proofreader.